Minggu, 18 Mei 2008

“ MUSUH-MUSUH ISLAM KEJAHATANK MOSSAD “

“ MUSUH-MUSUH ISLAM KEJAHATANK MOSSAD “

AHMAD SALIMIN DANI, Lc (Ketua DDII, Kota Bekasi)

"Alif laam miim.(1) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja setelah mereka mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (2) Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."(3)

Diriwayatkan, bahwa ayat ini diturunkan sehubungan dengan seorang sahabat yang mendapatkan perlakuan yang amat memprihatinkan dari orang-orang Musyrik makkah, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, ia berkata: "Ayat ini (QS. Al ankabut 1-3) diturunkan sehubungan ketika "Ammar bin Yasir disiksa dengan kejih oleh orang-orang musrik Makkah, maka diturunlah ayat . Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja tanpa diberikan ujian setelah mereka mengatakan: "Kami telah beriman?

Setiap orang akan diuji

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (QS. Al Imran 142)

LANDASAN AYAT

Terjemah Ali Imran 54

"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik baik pembalas tipu daya."

MENGENAL INTELIJEN

n Sun Tzu, seorang ahli seni tempur Cina purba telah mempetuahkan kepada para panglima perangnya "kenalilah musuh mu dan diri mu”. Sedangkan petuah Yunani purba "Know theyself" atau kenalilah diri kamu dan sekitarmu. Kedua petuah ini, konon bila dilaksanakan, memungkinkan kita untuk mengetahui semua rahasia. Dan mungkin saja, dari kedua petuah itulah, yang kemudian diterapkan oleh Sir Francis Walsingham tahun 1530-1590 yang ahirnya bapak spionase yahudi ini dijuluki sebagai "Spion Ratu Elizabeth I dari Inggris"

n Berkat sepak terjang Sir Francis Walsingham sebagai " dukun Intel " di masa itu, Inggris pada tahun 1558 mampu memporak porandakan kekuatan armada Spanyol, yang berkekuatan 130 tongkang perang yang pernah dikerahkan dalam penalukan Inggris yang kemudian mendudukan seorang ratu Katolik di tahta negara yang ditaklukkan itu.

n Kekalahan Armada Spanyol dari Inggris berkat Sir Francis Walsingham yang dapat mengumpulkan data kekuatan Armada Spanyol yang ada pada kesimpulannya kapal-kapal yang dijadikan armada perang adalah kapal-kapal komersial biasa yang dipersenjatai, ini data kelemahan yang diserahkan Walsingham, Dan dia berhasil mengumpulkan banyak data mengenai kekuatan dan kelemahan armada Spanyol itu dari agen-agennya yang disebar dimana-mana.. jelas bukan hanya "tak kenal maka tak sayang" tetapi tak kenal juga susah untuk mengalahkannya.

Mossad dan Shin Bet

Pepatah itu ditangkap oleh "Mossad" badan intelijen luar negeri Israel. Mossad yang dikenal dengan nama dalam bahasa Ibrani "Mossad le-modiin ule-tafkidim meyuhadim" dan dalam bahasa Indonesia berarti "Lembaga Inteljen dan tugas husus". Bukan satu-satunya agen rahasian Israel, selama ini Negeri Yahudi Israel memiliki 5 badan sejenis inteljen, tetapi yang sangat mashur dikenal, selain Mossad yang yang berkiprah di luarnegeri juga ada "Shabak" dan nama ini singkatan dari "Sherut Bitahon Klali" dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan "Shin Bet" atau badan keamanan Israel yang menangani keamanan dalam negeri Israel. Agen-agen rahasia Mossad yang berdedikasih tinggi dan profesional, mampu menyusup kemana-mana, dan umumnya ampuh mengumpulkan data-data yang akurat. Disinilah letak kelebihan badan inteljen Yahudi Israel "Mossad dan Shin Bet".

Badan inteljen Mossad dan Shin Bet berkiprah dan bergerak di luar negeri. Sebagai mana halnya badan inteljen Inggris M16 yang berkiprah di luarnegeri dan M15 yang menangani dalam negeri Inggris. Amerika juga punya CIA dan FBI. Dan badan-badan intelijen ketiga negara ini saling terkait, walaupun yang sering kita dengar keberhasilan inteljen itu ada pada Mossad, dan salah satu kebedrhasil itu adalah penculikan penjahat perang Nazi Jerman Adolf Eichman dari Argentina tahun 1960. Setelah mendengar Adolf Eichman telah melarikan diri ke negara amerika Selatan , Mossad memanfaatkan perayaan ulang tahun kemerdekaan ulang tahun Argentina ke-150 untuk menculik Adolf Echman dan memboyongnya dalam keadaan hidup.

Lanjutan..

Para agen Mossad setelah memantau selama beberapa waktu, yang menyamar sebagai para tamu yang ikut memeriahkan acara Ulang tahun kemerdekaan negara argentina, setelah mereka mendapatkan keterangan pasti dan pengukuhan bahwa "Buron" adalah benar-benar Adolf Echman. Malang bagi Echman, di suatu petang, ketika dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya, ia membeli bunga, tiba-tiba agen rahasia Mossad menangkapnya dan menculiknya setelah benar-benar mossad meyakini Buron itu adalah Adolf Eichman, kemudian mengurungnya di sebuah rumah di Buenos Aires, sebelum pada hari H dibius hingga seperti orang yang terkena Parkison, setelah itu dipakaikan seragam pramugara penerbangan Israel El Al. Dan kepada petugas bandara Boenos aires Mossad mengatakan Adlf Echman adalah awak pesawat yang sakit. Adaolf Eichman ahirnya di gantung di Tel aviv Israel pada tahun 1961. Kisah penculikan Adolf Eichman yang dilakukan Mossad, mirip ketika CIA dan FBI menculikan "Umar Faruk". Dengan banyaknya agen rahasia Amerika di Indonesia, hingga penangkapan itu tidak di ketahui, dan bangsa kita baru heboh setelah seorang anak bangsa ini sudah berada ditangan FBI, inilah sebagai bukti, bahwa pertahan bangsa ini sabgat lemah, akibat banyaknya intel-intel asing yang bermain dinegeri ini. Sebut saja kasus Namru2

Namun sepandai-pandai tupai melompat, sesekali gagal juga, maka begitu pula nasib agen-agen rahasia Mossad. Seperti kegagalannya yang paling menyolok adalah percobaan untuk mengasasinansi atau membunuh dengan cara menyuntikan racun kedalam tubuh salah seorang pemimpin gerakan perlawanan Islam HAMAS yaitu Kholid Masal di Amman ibu kota Yordania, pada tanggal 4 Oktober 1997. Perbuatan penyuntikan racun ketubuh Mashal terungkap, Yordania dan Amerika kemudian menekan Israel, yang ahirnya mengirim seorang dokter untuk menyuntikkan penawar. Peristiwa itu menimbulkan gelombang protes dari manca negara, bahkan dari orang-orang Yahudi sendiri. Kesalahan dan kekejaman yang yang dapat membenarkan Israel negara yang jahat adalah kesalahan mereka dalam menghadapi gerakan intifadah rakyat Palestina di tahun 2000 dan hingga kini.

Kekejaman Mossad

l Cakupan kerja Mossad sangat jauh dan terbentang luas, mulai dari intervensi politik, penyusupan ilmiah dilkalangan intelektual , perdagangan dan bisnis sampai kepada tugas eksekusi dan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap membahayakan kepentingan Israel.

l Sejak awal tahun 1970, Mossad sudah terlibat di belakang pembunuhan para scientist Irak, ilmuwan terutama yang berlatar belakang teknologi atom dan nuklir. Seperti yang telah dikisahkan sebelumnya, pada tahun 1980, Yahya Al-Meshad, tewas dengan leher nyaris putus di salah satu kamar di sebuah hotel di Paris. Tak selang lama, beberapa bulan kemudian, dua ilmuwan nuklir lainnya, tewas! Penyelidikan yang dilakukan menyimpulkan kedua-duanya meninggal karena keracunan.

l Jika dulu sasaran Mossad adalah para scientist Irak, maka sekarang yang menjadi sasarannya adalah para ilmuwan nuklir Iran. Profersor Ardashir Hosseinpour, seorang ilmuwan nuklir senior yang mendukung pengembangan nuklir Iran, 18 Januari 2007 silam, tewas terbunuh. Dan dibutuhkan waktu sekitar satu minggu, sampai akhirnya pemerintahan Iran menyiarkan berita kematiannya.

l Sampai hari ini, kematiannya masih menyisakan miseri. Sebuah laporan dari seorang agen intelijen Amerika yang dirilis di starfor.com, dipastikan bahwa Mossad berada dibalik kematian Profesor Ardashir Hosseinpour. Tapi dalam berita resmi, Prof. Hosseinpour diberitakan meninggal karena keracunan radioaktif. Namun Starfor meyakini, bahwa Prof. Hosseinpour sudah lama menjadi target bunuh dari Mossad yang mengincarnya. Starfor juga memberitakan, bahwa dalam serangan yang menewaskan Prof. Hosseinpour, ada beberapa orang lain yang turut terluka. Tapi yang tewas Prof. Hosseinpour saja saat operasi Mossad berlangsung di Isfahan.

Lanjutan

n Prof. Hosseinpour yang masih muda dan baru berumur 45 tahun itu adalah ilmuwan yang bertanggung jawab pada segala urusan yang berkaitan dengan komponen elektromagnetis dalam pembangunan proyek nuklir Iran. Hosseinpour selain bekerja sebagai ilmuwan dalam proyek nuklir Iran, ia juga tercatat sebagai pengajar di Isfahan Malik Ashtar University of Technology. Sebelum kematiannya, rektor dimana Prof. Hosseinpour mengajar, Mahdi Najad Nuri, menyerahkan nama-nama ilmuwan yang terlibat dalam proyek pengayaan nuklir Iran kepada Dewan Keamanan PBB. Dan bisa jadi, dari daftar nama inilah bermula opoerasi Mossad yang akhirnya mengakhiri nyawa Hosseinpour. Tidak menutup kemungkinan Mossad akan melakukan operasi-operasi yang sama dengan target ilmuwan dan pakar yang terlibat dalam program pengayaan nuklir Iran.

n Sebuah laporan yang ditulis oleh Aljazeera, sebelum Iran setidaknya Mossad bertanggung jawab atas kematian 530 ilmuwan Irak yang diduga terlibat dalam rencana pembangunan senjata nuklir di negeri 1001 malam. Menumpang invasi militer Amerika di Irak, Mossad menjalankan operasinya sendiri dan membantai para ilmuwan dan pakar fisika Irak.

n Hal ini dibuka oleh situs berita Palestine Information Center pada 14 Juni 2005. Mossad dengan operasi intelijennya telah membantai setidaknya 530 ilmuwan Irak dan 200 universitas di seluruh negeri tersebut. Amerika tentu saja mengetahui hal ini, dan masuk dalam agenda kerja mereka, melekuidasi kemampuan Irak untuk membangun fasilitas senjata pemusnah massal termasuk membunuh scientist dan para profesor di bidang fisika, kimia, dan juga di bidang yang mungkin berkaitan dengan senjata pemusnah massal. Tidak saja mengetahui, Amerika juga menyetujui operasi yang dijalankan Mossad ini sebagai salah satu langkah paling efektif untuk mengeliminasi siapa saja yang mungkin menjadi ancaman bagi Israel dan Amerika.

n Kasus Jonathan Pollard dan Mossad Pada tahun 1980-an, Mossad merekrutseorang yahudi Amerika yang bekerja di dalam angkatan laut Amerika sebagai salah satu agen Mossad yang beroperasi di dalam militer Amerika Serikat. Setelah menjalankan oprasinya bertahun-tahun, sang agen rahasia ” Jonathan Pollard ” terbongkar kedoknya, dia telah mencuri berbagai informasi penting militer Amerika dan hasil curiannya diserahkan kepada Mossad. Kerusakan yang diderita inteljen Amerika dari pencurian data tersebut sungguh luar biasa dampaknya. Sebagian besar informasi yang diberikan Pollard kepada Israel adalah informasi aktivitas tentang inteljen Amerika di dunia Islam dan Blok Timur Uni Soviet. Dan informasi itu dijual Israel kepada Uni Soviet.

n Saat jonathan Pollard tertangkap, awalnya Israel dan Mossad membantah mentah-mentah sebagai agen rahasianya. Tetapi pada ahirnya secara samar public relation Israel mengakui dan meminta ma'af atas apa yang dilakukan Jonanthan Pollard. Pemerintah Israel tak mau mengakui itu mata-matanya, walaupun jelas-jels Pollard memegang dua paspor, yaitu tercatat sebagai warga negara AS dan tercatat pula sebagai warga negara Israel Raya.

n Jonanthan Pollard telah masuk terlalu dalam didalam tubuh intelijen Amerika, ia mencuri Radio Signal Notation mutahir Amerika. Dan dia juga mencuri 10 edisi ptunjuk manual cara-cara jaringan pengintaian elektronik global milik Amerika. Ketika Jonathan Pollard diadili, sebuah lembaga "The Confrence op Presidents MajorAmericanJewsh Organization" Sebuah organisasi konsorsium dari 55 organisasi Yahudi di Amerika membela Poillarddan meminta agar Pollard dibebaskan, karena menyebutkan, apa-apa yang dilakukan Pollard, bukanlah sebuah penghianatan, sebab Israel adal teman dekat Amerika.

* Usaha pembebasan Jonathan Pollard dan isterinya adalah sebuah demontrasi paling besar dalam sejarah mobilisasi massa jaringan Yahudi di Amerika. Yang dikomandoi Mossad demi membebaskan seorang tawanan. Pada tahun 1988 pejabat-pejabat Israel melakukan usaha periiundingan dengan Washington dengan mengusulkan berbagai kerjasama dengan Gedung Putih dan kementrian luar negeri Amerika Serikat, asalkan Jonathan Pollard dibebeaskan dari tahanan. Bahkan lebih dari 70 anggota parlemen dari jumlah 120 orang ikut datang ke Gedung Putih untuk membicarakan Pollard. Ada apa sesungguhnya Israel dengan Jonathan Pollard?

* Dalam pembelaannya Jonathan Pollard dipengadilan mengatakan "Sejak awal yang kami lakukan adalah bukan penghianatan kepada negara Amerika Serikat, semua yang ia kumpulkan adalah informasi tentang negara-negara Islam (Arab) dan juga kekuatan Uni Soviet, agar Israel bisa menghindari terjadinya perang seperti perang Yom Kiffur yang terjadi tahun 1973." Tentu ini alasan yang sulit di terima militer Amerika. Namun demikian Jonathan bebas.

Bahaya Yahudi

l Sesungguhnya kasus Jonathan Pollard adalah kasus kecil dari menggunungnya kasus-kasus kejahatan Yahudi pada negara Amerika. Terlebih ketika Amerika berada di bawah kekuasaan pemerintahan propokator Yahudi "George W. Bush". Jeratan Israel lebih akut lagi pada negara adi daya ini. Pada awal kepemimpinan Bush, perdana menteri Israel Ariel Sharon, dalam pemerintahan yang baru se umur jagung, ia mengatakan, "bahwa Ametrika telah menjadi boneka Israel". Pernyataan ini dikeluarkan sejak 3 Oktober 2001. Sharon benar-benar meyakinkan kita dengan mengatakan pula "Setiap kali kita berbuat sesuatu, Amerika selalu berkata ini dan itu dalam komentarnya. I want to tell you something very clear. Jangan hawatir tentang tekanan Amerika atas Israel. Kita rakyat yahudi, justru telah mengontrol Amerika, dan Amerika tahu hal itu" tegas Ariel Sharon.

l Am erika kini benar-benar tak berdaya oleh yahudi-yahudi yang telah mengepung mereka, hampir setiap posisi strategis diduduki oleh orang-orang Yahudi. Dan terbuktilah kehawatiran para pendiri dan peletak pertama pembangun negara Amerika. Dalam sebuah pidatonya George Washington mengisaratkan betapa bahayanya kekuatan Yahudi mengancam negara Amerika. Mereka orang-orang Yahudi bekerja sangat efektip melawan kita, lalu menjadi musuh dari angkatan bersenjata kita, mereka ratusan kali lebih berbahaya bagi kemerdekaan kita.... Merekaakan menjadi musuh dari kebahagiaan Amerika." Dan pernyataan George Washington dibenarkan oleh Benyamin Franklin yang mengatakan dengan tegas , ancaman Yahudi ini.

Runtuhnya WTC 11 September 2001

n Ketika runtuhnya gedung kembar kebanggan orang Amerika, seorang gadis Maria namanya melaporkan suatu kejadian yang mereka saksikan dari jendela apartemen mereka. Menurutnya ada kejanggalan setelah gedung itu runtuh ada 5 pemuda yang menari-nari sambil mengungkapkan kegembiraannya, kejadian itu pun dilaporkannya kepada polisi setetempat, dan polisi pun mencocokkannya laporan itu. Ahirnya tertangkaplah 5 pemuda itu, berdarah Yahudi dan kewarganegaraan Israel. Dan diantara pemuda itu juga ada yang memiliki dua kewarga negaraan, Israel dan Amerika, bahkan yang paling aneh, ketika digeledah pada salah seorang pemuda itu, di kaos kaki yanhg dipakainya diketemukan uang sebesar 450 US, Namun terhadap ke 5 pemuda ini CIA dan FBI hanya mengintrogasi, tanpa upaya melakukan penahan. Ini terbukti bahwa semua itu hanyalah oprasional intelijen, dalam mrangka untuk mengkambing hitamkan musuh-musuh mereka.

Kemampuan Mossad Mengelabui Amerika

n Pada tanggal 10 September 2001, sehari sebelum terjadinya peristiwa Black September, harian The Washington Post menurunkan sebuah artikel yang bersumber dari kajian US Army School for Advanced Military Studies. Dalam artikel ini, secara garis besar US Army School for Advanced Military Studies ingin mengatakan, bahwa Israel mungkin saja menyerang Amerika dan dengan mudah menyalahkan orang-orang Arab. Mereka menyalahkan orang-orang Arab sebagai pihak yang bertanggung jawab dan disalahkan oleh Amerika.

n Artikel yang ditulis oleh Rowan Scarborough dengan judul U.S. troop would enforce peace under Army study, dengan sangat gamblang telah memperingatkan Amerika terhadap bahaya Israel. Dalam kajiannya US Army School for Advanced Military Studies menulis sebuah hasil penelitian setebal 68 halaman yang mengisyaratkan beberapa strategi yang harus diambil oleh Amerika yang berkaitan dengan Israel.

n US Army School for Advanced Military Studies adalah sebuah lembaga pelatihan militer dan juga pusat kajian strategi militer Amerika yang terletak di Fort Leavenworth, Kansas. Pada tahun 1991, US Army School for Advanced Military Studies mengeluarkan panduan-panduan strategi bagi tentara-tentara Amerika dalam perang Teluk. Kajian mereka yang dibuka kali ini, disebutkan oleh juru bicara US Army School for Advanced Military Studies, bukanlah sebuah kajian yang dilakukan atas permintaan Washington. Ini adalah kajian yang dilakukan benar-benar berdasarkan kepentingan militer Amerika.

n Pimpinan proyek penelitian, Mayor Chris Garver mengatakan,”Ini adalah proyek dan latihan biasa.” Tapi latihan dan proyek biasa ini menjadi luar biasa karena sehari sehari setelah studi tersebut dilansir, terjadi peristiwa 11 September. Dalam studi tersebut, US Army School for Advanced Military Studies menyebutkan tentara Israel seperti seekor gorila seberat 500 pound memegang senjata canggih dan terlatih. Sedangkan untuk kesatuan intelijen Mossad, US Army School for Advanced Military Studies mendefinisikan Mossad dengan tiga kata : Wildcard. Ruthless and Cunnin. Caggih. Bengis sekaligus licik.

n Dalam laporan tersebut dikatakan, bahwa Mossad mampu melakukan serangan pada obyek-obyek vital milik Amerika dan menyulapnya seolah-olah yang melakukan adalah ornag-orang Palestina atau orang-orang Arab. Ini deskripsi penting tentang kemampuan Mossad. Menyerang negara sebesar Amerika, bahkan dengan serangan yang paling kecil sekalipun sama sekali bukan perkara mudah. Negara Adi Daya ini terlatih mengendus setiap potensi serangan yang mengancam. Bahkan sebuah surat kaleng pun akan ditindak lanjuti secara serius oleh Dinas Intelijen dan Aparat Keamanan Amerika Serikat.

n Tapi hasil kajian US Army School for Advanced Military Studies mengatakan, Mossad dengan kelicikannya, mampu membentuk jaringan fiktif yang seolah-olah penyerangan dan teror dilakukan oleh orang-orang selain Israel.

n Kemampuan Mossad dalam hal ini terbukti ketika mereka membuat jaringan kelompok Al Qaidah palsu di Palestina dan merekrut pemuda-pemuda yang akan dijadikan agen-agen mereka. Di Palestina, Mossad merekrut dan mengkader sejumlah warga Palestina dalam sebuah oraganisasi yang disebutkan sebagai bagian dari Al Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin. Para pemuda Palestina itu diarahkan untuk memata-matai akatifitas pejuang Palestina yang selama ini melancarkan serangan terhadap imperialis Israel. Alhamdulillah, seorang pemuda diantara mereka sadar dan menguraikan pengalamannya itu.

n Sayap keamanan dan perlindungan Palestina (10/11/2002) mengirimkan pernyataan yang disebarluaskan ke sejumlah media masa lokal, Arab dan asing. Isinya adalah sebuah kesaksian seorang pemuda Palestina bernama Ibrahim yang pernah menjadi kader Mossad bahwa ia memang dibina untuk melakukan misi untuk memata-matai pejuang Palestian dan menjadi bagian dari sayap organisasi Al Qaidah di Palestina.

n ”Pada Oktober 2001, saya mengirim foto berikut, nomor telepon genggam ke rubrik perkenalan pada majalah Fosta yang diedarkan di lokasi jalur hijau. Tiga bulan kemudian, tepatnya bulan Januari 2002 seorang menghubungi saya. Ia mengaku sebagai pebisnis dan berusia sekitat 55 tahun. Ia ingin berkenalan dengan saya. Karena menurutnya wajah saya mirip dengan wajah anaknya. Selanjutnya hubungan kami berlangsung sangat dekat dan hubungan itu selalu menggunakan telepon. Orang itu meminta saya untuk rajin menegakkan sholat, khususnya sholat fajar.

n Ibrahim kemudian mengatakan bahwa hampir seluruh pembicaraan telepon antara dirinya dengan orang tersebut, bersumber dari nomor telepon milik perusahaan Israel yang yang bernama Ouranc. ”Ia banyak bertanya kepada saya tentang apa yang saya butuhkan di Ghaza. Dan ia mengatakan bahwa juga ia siap memberi biaya apapun untuk semua kebutuhan saya. Ia memang benar-benar mengirimkan sejumlah uang dollar dan dinnar melalui sebuah bank di Kairo dan Amman atas nama pengirim Ahmad,” Urai Ibrahim.

n Setelah hubungan berjalan kurang lebih lima bulan, Ibrahim menerima sepucuk surat yang antara lain,”Anda ingin terdaftar baik untuk menjalin hubungan dengan kami, jaringan Usamah bin Ladin dan Tanzim Al Qaidah.” Selain itu, juga informasi bahwa pria 55 tahun yang selama ini berhubungan dengan Ibrahim adalah salah satu anggota jaringan Al Qaidah di Ghaza dan juga telah berhasil membuat jaringan Al Qaidah terhadap sejumlah pemuda di Ghaza. Selanjutnya, ia berencana agar Ibrahim mulai membangun jaringan baru di Utara Ghaza. Pemilihan Ibrahim disebutkan karena Ibrahim tidak berafiliasi ke gerakan perjuangan manapun di Palestina dan belum pernah di tangkap oleh pemerintah Palestina.

n Selain itu, Ibrahim juga mengatakan bahwa orang yang menghubunginya itu juga pernah menawarinya persenjataan. Ia mengatakan mengetahui orang-orang yang ada di perbatasan dan mereka bisa membantu pemasokan senjata secara ilegal. Orang tersebut juga mampu melakukan aksi peledakan bom syahid di wilayah Israel atas nama jaringan Al Qaidah.

n Keesokan harinya, Ibrahim pergi ke kantor sayap keamanan perlindungan Palestina dan menguraikan pengalamannya itu. Yang mendorong Ibrahim melaporkan pengalamannya itu adalah karena dirinya curiga terhadap orang tersebut yang kerap bertanya tentang sejumlah nama orang Palestina yang berafiliasi ke sejumlah organisasi, khususnya Hamas. Orang itu meminta informasi detail tentang orang-orang tersebut.

n ”Seringnya dia meminta saya untuk mengumpulkan informasi tentang pejuang Palestina dengan alasan ingin merekrut mereka dalam jaringan Al Qaidah di Palestina, memunculkan keraguan dalam hati saya. Apalagi gaya bicaranya dalam bahasa Arab kurang fasih dan agak sulit dimengerti,”jelas Ibrahim.

n Peristiwa yang dituturkan oleh Ibrahim, bukan pertama kali ditemukan. Menurut Rasyid Abu Syabak, Direktur Sayap Keamanan Perlindungan Ghaza kepada wartawan pada hari Sabtu (7/12/2002), sepanjang sembilan bulan terakhir pihaknya telah menemui banyak kasus mata-mata Israel yang merekrut orang Palestina di Ghaza dengan dalih jaringan Al Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin. Ia mengatakan, ”Ada tiga orang Palestina yang kami tangkap karena mereka telah dibina oleh intelijen Israel. Ada juga sebelas orang lainnya yang ditangkap dan dibebaskan karena setelah menjalani interogasi dan dibebaskan karena setelah menjalani interogasi mereka yakin bahwa ini adalah konspirasi Israel.”

n Pernyataan Abu Syabak dikeluarkan, dua hari setelah pernyataan PM Israel Ariel Sharon yang mengatakan bahwa Al Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin telah masuk ke jalur Ghaza dan Libanon.” Kami punya banyak informasi yang sudah lama berjalan bahwa anggota Al Qaidah telah bermain di jalur Ghaza. Sejumlah orang mereka juga ada di Libanon dan menjalin hubungan dekat oleh Hizbullah,” begitu aku Sharon.

n Sedangkan untuk kekuatan militer negara-negara Arab dan juga Palestina, US Army School for Advanced Military Studies mendefinisikan mereka seperti sekelompok pasukan yang kehilangan senjata, dan tanpa kontrol dan komando. Sedangkan untuk kekuatan militer Mesir, US Army School for Advanced Military Studies menyebutkan bahwa Mesir memang memiliki tentara yang sangat besar, tapi kemampuannya untuk melakukan serangan pada Israel, sangatlah kecil.

n Jadi, jika militer yang dimiliki negara-negara Arab saja dinyatakan memiliki kemungkinan kecil menyerang Israel, bagaimana mungkin sebuah gerakan teroris yang disebut degan Al Qaidah memiliki kekuatan menyerang Amerika? Dan jika sudah dinyatakan Israel dengan Mossadnya memiliki kemampuan menyerang Amerika dan membuatnya seolah-olah dilakukan orang-orang Arab, mengapa tidak menyelidiki negara ini, dan bukan mengejar Al Qaidah lagi. Ini adalah tantangan bagi Amerika, menyelidiki Israel negara yang di lindungi Amerika sendiri sejak pertama kali dibangun diatas tanah rakyat Palestina.

Sekian & Terima KasihWallahu A’lamu Bisshawab

www.almuslimun.org

Tidak ada komentar: