Rabu, 07 Mei 2008

Seruan untuk membantu kaum muslimin di Irak dan Afghanistan

Seruan untuk membantu kaum muslimin di Irak dan Afghanistan

العلامة عبد الرحمن بن ناصر البراك

Al-‘Allamah Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir al-Barak Hafidzhahulloh

الحمد لله وحده والصلاة السلام على من لا نبي بعده أما بعد .

Sesungguhnya sekuat-kuat tali ikatan yang mengikat manusia adalah ikatan iman dan Islam, tidak ada yang lebih kokoh darinya, dan tidak pula ada yang lebih langgeng dan bermanfaat. Maka seluruh ikatan kemanusiaan berupa tanah air, kesukuan (qabilah), maslahat perniagaan dan manfaat bartership (timbal balik), sesungguhnya merupakan maslahat yang akan sirna.

Adapun ikatan yang dibangun di atas aqidah, agama dan madzhab yang batil semisal Yahudi, Nasrani, Paganis dan madzhab-madzhab bid’ah dan syirik seperti Rafidhah dan kaum sufi ekstrim semisal quburiyun (pengagung kuburan), maka ikatan-ikatan ini akan berubah pada hari kiamat menjadi permusuhan antar para pengikutnya dan orang yang diikutinya, sebagaimana firman Alloh تعالى :

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُواْ مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ وَرَأَوُاْ الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأَسْبَابُ * وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّؤُواْ مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (QS al-Baqoroh : 166-167)

Adapun ukhuwah (persaudaraan) dan kecintaan di antara kaum mukminin, maka ia akan langgeng dan kekal, oleh karena itulah Alloh تعالى berfirman :

الْأَخِلَّاء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS az-Zukhruf : 67)

Yang demikian ini dikarenakan persaudaraan mereka dibangun atas al-hubbu fillah (cinta di jalan Alloh), yang mana ia merupakan cabang dari hubillah (mencintai Alloh). Alloh تعالى berfirman :

وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّه

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS al-Baqoroh : 165)

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله وأن يكره أن يعود إلى الكفر بعد إذ أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف في النار

Ada tiga hal, barangsiapa yang memilikinya maka ia merasakan manisnya iman, yaitu (1) menjadikan Alloh dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selainnya, (2) mencintai seseorang, yang mana ia tidak mencintainya kecuali karena Alloh, dan (3) membenci dikembalikan kepada kekafiran setelah Alloh menyelamatkannya darinya sebagaimana bencinya ia dilemparkan ke dalam neraka.”

Alloh telah memerintahkan Rasul-Nya untuk mengimplementasikan dan memelihara persaudaraan ini di antara kaum muslimin. Alloh تعالى berfirman :

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imraan : 103).

Alloh تعالى berfirman :

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاخْتَلَفُواْ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS Ali Imraan : 105)

Alloh تعالى berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS al-Hujuraat : 10)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

وكونوا عباد الله إخوانا المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره

“Dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara. Muslim yang satu adalah saudara muslim lainnya, tidaklah menganiayanya, menghinakannya dan merendahkannya.”

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد الواحد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسم بالحمى والسهر

Perumpamaan kaum mukminin di dalam mengasihi, menyayangi dan berlemah lembut adalah bagaikan tubuh yang satu. Jika mengeluh salah satu bagian maka akan memanggil seluruh tubuh lainnya dengan demam dan terjaga.”

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضاً وشبك بين أصابعه

“Muslim yang satu dengan muslim lainnya bagaikan bangunan yang satu, saling menguatkan antara satu dengan lainnya.” Dan beliau mengaitkan antara jari jemarinya.

Ayat-ayat dan hadits-hadits di atas menunjukkan akan wajibnya kaum muslimin untuk mengimplementasikan ukhuwah (persaudaraan) iman, saling menyayangi, saling menolong dan bekerja sama di dalam kebajikan dan ketakwaan. Masuk pula ke dalamnya menolong orang-orang yang terzhalimi, menyingkirkan gangguan, membantu orang-orang yang teraniaya dan melapangkan kesusahan orang-orang yang terhimpit.

Dari dasar pijakan inilah terarah kewajiban kepada seluruh kaum muslimin untuk menolong saudara-saudara mereka di Palestina dan saudara-saudara mereka yang Ahlus Sunnah di Iraq, yang mana orang-orang Palestina telah ditindas oleh Yahudi -semoga laknat dan kutukan Alloh menimpa mereka- dan Ahlus Sunnah di Iraq ditindas oleh imperalisme penjajah Salibis yang bekerja sama dengan mereka kaum Rafidhah.

Dengan demikian, maka persekutuan negara-negara kafir salibis dan selainnya, mereka ini musuh yang sangat zhalim, bahkan mereka musuh yang nyata, demikian pula PBB yang tidak menginginkan kebaikan bagi kaum muslimin. Maka wajib bagi kaum muslimin secara umum dan penduduk yang tertindas secara khusus, untuk mengaitkan harapan mereka hanya kepada Alloh, dan janganlah mereka menoleh sedikitpun untuk meminta bantuan kepada PBB ini, bahkan berharap pada PBB dan berpaling dari (pertolongan) Alloh serta meremehkan hak-Nya, maka ia termasuk musibah besar yang menjadikan kaum muslimin ditimpa perkara (musibah) ini. Maka dari itu, tidak ada jalan bagi mereka untuk mengangkat musibah mereka ini melainkan dengan kembali kepada Alloh سبحانه وتعالى.

Kemudian, memberikan pertolongan itu dapat direalisasikan dengan cara mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki dan disanggupi untuk mengangkat musibah ini, atau setidaknya meminimalisirnya. Dan yang pertama kali dapat dilakukan adalah menolong mereka dengan harta, memenuhi kebutuhan mereka, menghilangkan kesusahan mereka, menyantuni anak yatim dan janda-janda mereka dan mengobati pasien-pasien mereka.

Juga termasuk bentuk memberikan pertolongan adalah memberikan nasehat kepada mereka, menganjurkan kaum muslimin di dalam khutbah-khutbah, ceramah-ceramah dan pertemuan-pertemuan untuk turut mementingkan saudara-saudara mereka di Palestina dan Iraq. Dan suatu hal yang tidak bisa dianggap remeh sebagai bentuk pertolongan juga adalah, mendo’akan mereka supaya mereka diberi pertolongan (oleh Alloh) dan disingkirkan segala kesulitan mereka. Karena sesungguhnya do’a itu termasuk sebesar-besar sebab mendapatkan pertolongan dan menghilangkan segala kesulitan.

Alloh تعالى berfirman :

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS an-Naml : 62).

Dan Alloh تعال berfirman tentang Ahli Badr :

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُرْدِفِينَ

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut’.

Hanya kepada Allah تعال sematalah tempat memohon pertolongan, hanya kepada-Nya tempat mengadu dan hanya dengan-Nya kita beristighotsah (meminta pertolongan) serta hanya kepada-Nya kita bertawakal. Semoga Sholawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Kita Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau seluruhnya.

(Didiktekan oleh al-‘Allamah Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir al-Barak pada Jumadil Awwal 1427 H).

Tidak ada komentar: